Myung-Bo tetap memuji permainan dari tim negeri Gingseng tersebut, walaupun hanya berakhir dengan hasil imbang 1-1. Terlebih lagi, lini pertahanan Korsel yang dianggap telah lebih baik.
“Di sebuah turnamen besar, pertandingan pertama sangatlah sulit. Dimana tekanan yang terdapat pada pemain sangat besar meraka harus dituntut untuk tampil sempurna (menang) agar pertandingan berikut nya menjadi lebih mudah” ungkap pemain yang memiliki caps terbanyak Korsel tersebut, saat diwawancarai ESPN.
Dirinya berpendapat, para pemain Korsel itu telah banya belajar setelah mengalami kekalahan telak 0-4 kala melakukan ujicoba terakhir melawan Ghana di Miami.
Saat ini adalah kemajuan, dimana tim Korsel mampu menunjukkan gaya permainan yang sebenarnya. Apalagi, Korsel pada Piala Dunia 2002 menjadi satu-satunya tim Asia yang lolos di semifinal.
“Kekalahan telak ketika melawan Ghana telah memberikan mereka pelajaran yang sangat berharga. Kini mereka lebih fokus pada ritme dan organisasi dalam permainan”tutup Myung-Bo.
Seperti yang diketahui, pertandingan Korsel berhadapan dengan Russia dan berakhir dengan skor imbang. Pada menit ke-68 Korsel sempat unggul lebih dulu lewat Lee Kuen-Ho.
Akan tetapi, Russia berhasil menyamakan kedudukan melalui pemain penganti Aleksandr Kerzakhov. Penyerang yang bermain untuk klub Zenit St. Petersburg ini mampu mencetak gol setelah terjadi disebabkan blunder yang dilakukan pemain belakang Korsel di depan gawangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar