Ramadhan menjadi bulan yang sangat dinanti-nanti oleh Umat Muslim di seluruh belahan dunia. Pada bulan ini, Umat Islam harus menahan lapar dan dahaga selama satu bulan penuh. Menjaga kesehatan tubuh saat berpuasa memang harus diperhatikan. Pasalnya, ketika bulan kita banyak mengalami perubahan dalam pola hidup dan pola makan.
Menjalani puasa Ramadhan memang sudah wajib hukumnya, namun kita tetap harus menjaga kesehatan ketika puasa. Agar aktivitas pada bulan puasa dapat berjalan normal seperti hari-hari biasa, kita harus menerapkan pola puasa yang sehat. Terutama pola makan ketika sahur dan berbuka. Dengan pola makan yang sehat, tubuh akan tetap bugar meskipun berpuasa seharian.
1. Makan sahur
Sahur merupakan suatu kegiatan makan malam yang dianjurkan sebelum berpuasa (sunnah) karena dengan sahur, maka kebutuhan tubuh akan gizi disaat berpuasa akan tetap tercukupi. Sahur yang sehat tentunya bukan berarti makan dengan porsi yang banyak, akan tetapi menu sahur sehat adalah menu sahur yang memiliki nilai kecukupan gizi bagi tubuh dalam satu hari.
Jadi hal pertama yang Anda mesti lakukan akan tetap semangat saat berpuasa adalah dengan bersahur. Jika memang dibutuhkan, Anda juga bisa mengkonsumsi vitamin atau pun suplemen gizi tambahan bagi tubuh.
2. Konsumsi air putih
Tubuh manusia memiliki kandungan air dengan porsi lebih dari 60%. Meskipun saat berpuasa, jagalah selalu kecukupan tubuh akan air putih agar terhindar dari dehidrasi, misalnya dengan mengkonsumsi air putih yang cukup saat sahur serta tetap mengkonsumsi air putih yang cukup saat berbuka.
Selain penting untuk mencegah dehidrasi, air putih juga dibutuhkan oleh organ-organ tubuh terutama yang berfungsi sebagai filtrasi tubuh seperti ginjal dan hati.
3. Jaga pola tidur
Pola tidur menjadi salah satu hal penting yang harus di jaga. Meskipun bulan Ramadhan kali bertepatan dengan Piala Dunia 2014, namun jangan sampai Anda kekurangan waktu tidur sebab kurang tidur memiliki efek yang negatif bagi tubuh. Efek negatif yang dapat timbul jika seseorang kurang tidur diantaranya adalah badan menjadi cepat letih, lemas serta mengganggu konsentrasi serta daya ingat. Oleh sebabnya aturlah waktu tidur agar tetap cukup sehingga produktivitas saat bekerja dapat terjaga dengan baik.
4. Niatkan hati
Niat adalah landasan utama dari sebuah kesuksesan, begitu juga halnya saat berpuasa sebab dengan niat yang tulus dan ikhlas semua rintangan seberat apapun tentu tak akan menjadi sebuah halangan yang berarti lagi. Namun jika sedari awal tidak dibarengi dengan doa serta niat puasa yang baik dan ikhlas, tentu rintangan kecil pun akan menjadi besar dan niscaya berpuasa pun akan menjadi hal yang berat untuk dilakukan. Jadi niatkanlah hati untuk beribadah dengan tulus dan ikhlas yang semata-mata hanya mengharap ridho-Nya.
5. Kerja adalah ibadah
Tahukah Anda jika bekerja juga merupakan sebuah ibadah?. Ya, bekerja untuk mencari nafkah di dalam Islam merupakan sebuah kewajiban bagi setiap muslim. Bahkan ada pepatah dalam Islam yang mengatakan "beribadahlah seakan-akan esok kematian menjemput, dan bekerjalah sekerasnya seakan-akan hidupmu kekal".
Banyak godaan yang terjadi ketika menjalankan ibadah puasa. Hal ini tentu akan berdampak pada produktivitas kerja. Lalu godaan apa saja yang biasanya terjadi dan bagaimana mengatasinya. Yuk cek disini.
1.Godaan: Serangan kantuk
Solusi: Perubahan pola makan saat puasa bisa menjadi pemicu serangan kantuk di tengah jam kerja, karena asupan zat besi yang rendah. Selain itu, selama puasa juga terjadi penurunan kadar gula darah ke otak sehingga memengaruhi suplai oksigen yang akhirnya memicu kantuk. Untuk mengantisipasinya, jagalah keseimbangan asupan gizi selama puasa, seperti mengonsumsi buah dan sayur yang kaya vitamin C untuk memacu efektivitas penyerapan zat besi oleh tubuh.
Konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi merah, oatmeal, jagung, dan sejenisnya juga diperlukan. Pasalnya, karbohidrat kompleks lebih lambat dipecah menjadi gula darah sehingga sangat membantu metabolisme energi tubuh. Nah, siasat lainnya hindari kembali tidur setelah sahur. Lebih baik langsung mempersiapkan diri untuk berangkat ke kantor. Kita bisa memanfaatkan waktu di perjalanan untuk tidur atau mencuri waktu tidur sebelum atasan datang. Sehingga, kita bisa merasa lebih fresh saat mulai bekerja.
2. Godaan: Lemas dan tak bersemangat
Solusi: Puasa bukan alasan untuk menjadi lemas dan tak bersemangat dong. Apalagi ini adalah ibadah yang selalu kita jalankan setiap tahunnya. Umumnya faktor yang berpengaruh menurunkan efektifitas kerja seseorang, karena tidak adanya asupan makanan dan minuman sepanjang hari. Inilah kemudian yang membuat orang merasa perutnya kosong dan menjadi lemas tak bertenaga.
Cobalah menyiasatinya dengan memulai bekerja lebih pagi, ketika energi dalam tubuh belum berkurang dan masih bersemangat. Lebih awal memulai bekerja, akan lebih cepat menyelesaikannya. Siapa tau sebagian besar pekerjaan sudah bisa kita selesaikan menjelang siang hari. Sehingga, ketika rasa kantuk datang, pekerjaan tak terganggu. Lagipula kalau pekerjaan selesai, kita bisa pulang “teng go” dan bersiap buka puasa bersama keluarga di rumah.
3. Godaan: Gangguan konsentrasi
Solusi: Tidak bisa dipungkiri, saat bulan puasa banyak gangguan yang datang menghampiri dan mengganggu konsentrasi, mulai dari rasa malas melihat tumpukan pekerjaan, ajakan ngobrol sampai ajakan jalan-jalan berburu keperluan hari raya Idul Fitri. Sebenarnya sah-sah saja melakukannya, selama membatasi waktunya. Kalau terlalu lama ‘meladeni’ setiap gangguan, bisa-bisa pekerjaan jadi terbengkalai.
Supaya konsentrasi tetap terjaga, coba alihkan dengan membangkitkan mood. Lakukan sesuatu yang disukai, misalnya mendengarkan musik favorit atau membaca majalah untuk me-refresh pikiran. Sehingga kita bisa segerea mengembalikan konsentrasi pada pekerjaan. Atau agar lebih memotivasi, coba deh pasang timer di komputer atau ponsel untuk mengingatkan waktu kita mengerjakan tugas pertama sudah selesai, saatnya segera beralih ke tugas berikutnya.
selengkapnya...